Jumat, 30 September 2016

KTSP di SDN Tegalsari

BAB I
PEMBAHASAN
A.    Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, seorang guru harus harus memiliki panduan dalam melakukan pembelajaran tersebut, agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Panduan dalam pembelajaran tersebut adalah kurikulum.
Dalam makalah ini kurikulum yang akan dibahas ialah kurikulum KTSP. Khususnya ialah membahas pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di tingkatan Sekolah Dasar (SD) dalam KTSP. Dalam pembahasan ini kami melakukan penelitian ke SDN Tegalsari yang beralamat di Desa Tegalsari, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu KTSP?
2.      Bagaimana PAI dalam KTSP?
3.      PAI dalam KTSP di SDN Tegalsari.
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu KTSP,
2.      Untuk mengetahui PAI dalam KTSP,
3.      Untuk mengetahui PAI dalam KTSP di SDN Tegalsari.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    KTSP
1.      Pengertian KTSP
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah kurikulum operasional yang di sususn oleh dan di laksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan pengembangan kurikulum sesuai nasional dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi dan karakteristik sekolah/madrasah dan daerah, sosial budaya dan masyarakat setempat, dan juga karakteristik peserta didik.
KTSP disusun sebagai upaya untuk menyempurnakan kurikulum agar  lebih familiar  dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan sehingga di harapkan memiliki tanggung jawab dalam pembelajaran menuju tercapainya tujuan kurikuler, institusional dan tujuan pendidikan nasional.
Penyempurnaan kurikulum haruslah berkelanjutan agar sistem pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif. Hal ini sesuai dengan undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 35-36 yang menekankan pentingnya peningkatan standar nasional pendidikan sebagai acuan kurikulum secara berencana dan berkala dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pengembangan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Adapun standar nasional pendidikan terdidri atas 8 (delapan) standar yaitu: standar isi, proses, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
2.      Tujuan KTSP
Sejarah umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan memulai pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan dapat mendorong sekolah/madrasah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum .
Adapun secara khusus adalah untuk:
1.      Meningkatkan mutu pendidikan memulai kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang bersedia.
2.      Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
3.      Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan di capai.

B.     PAI dalam KTSP
Dalam Struktur kurikulum KTSP dan beban belajar PAI diberikan 2 jam pelajaran per minggu untuk SD, SMP, dan SMA/SMK. Namun demikian di beberapa sekolah, terutama di sekolah–sekolah yang berlabel Islam, PAI diberi tambahan jam pelajaran pada struktur kurikulum lokal dan pengembangan diri pada jam pelajaran ekstrakurikuler. Sebagian sekolah yang telah maju dalam pengembangan kurikulum, mata pelajaran PAI diintegrasikan dalam mata pelajaran lain. Tujuannya untuk memberikan penguatan PAI di sekolah dalam rangka membentuk sikap dan perilaku.
Adapun beban belajar dalam KTSP untuk mapel PAI adalah 2 jam pelajaran sama dengan KBK, dimana PAI ini merupakan bagian dari 26-32 jam pelajaran per minggu di SD, atau 2 jam pelajaran dari 38-39 jam pelajaran per minggu di SMA/SMK.
C.    PAI dalam KTSP di SDN Tegalsari
Sebagai suatu rancangan pendidikan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Ada tiga sifat penting pendidikan yang harus diperhatikan pada waktu akan mengembangkan kurikulum, yaitu pertama pendidikan mengandung nilai dan memberikan pertimbangan nilai . Hal ini diartikan bahwa pendidikan pada pengembangan pribadi anak agar sesuai dengan nilai-nilai yang ada dan diharapkan masyarakat. Proses pendidikannya harus bersifat membina dan mengembangkan nilai. Kedua, pendidikan diarahkan pada kehidupan dalam masyarakat. Hal ini diartikan bahwa pendidikan menyiapkan anak untuk kehidupan dalam masyarakat. Ketiga, pelaksanaan pendidikan dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat tempat pendidikan itu berlangsung.
Kurikulum yang dipakai SDN Tegalsari ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penggunaan Kurikulum 2013 belum bisa diterapkan di sekolah ini. Hal itu dikarenakan kurangnya sosialisasi dan pengarahan kepada guru, khususnya guru PAI. Selain itu pihak sekolah harus mengusahakan sendiri dalam pengadaan buku pelajaran bagi siswa, karena biaya sekolah yang dituntut gratis, dan guru disini juga masih memegang peranan aktif selama pembelajaran di kelas. Hal inilah yang menjadi kendala dalam penggunaan kurikulum 2013.
Dengan adanya berbagai kekurangan dalam penggunaan Kurikulum 2013, diakui oleh Ibu Siti Safingah, guru PAI di SDN Tegalsari, bahwa dalam mengajarkan mata pelajaran PAI lebih mudah menggunakan PAI
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan memberikan tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia. Serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti luhur, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis, dan produktif, baik personal maupun sosial. Itu juga yang menjadi tujuan dari pembelajaran PAI di SDN Tegalsari.
Sedikit berbeda dengan beban belajar PAI dalam KTSP yaitu 2 jam per minggu, Beban belajar di SDN Tegalsari ialah 3 jam per minggu, dimana setiap satu jam pelajaran ialah 35 menit. Memang satu jam lebih banyak jika dibandingkan dengan pembelajaran PAI dalam KTSP, akan tetapi hal tersebut dinilai masih kurang menurut Ibu Siti Safingah. Hal tersebut dilihat dari banyaknya materi yang harus diselesaikan. Namun beliau juga berpendapat bahwa porsi 3 jam pelajaran juga dirasa sudah cukup. Hal itu dilihat dari lingkungan sosial siswa SDN Tegalsari yang semuanya berasal dari Desa Tegalsari yang notabene merupakan lingkungan yang agamis dimana banyak berdiri madrasah diniyah atau TPQ yang dikelola oleh masyarakat desa. Masih menurut Ibu Siti Safingah, porsi 3 jam pelajaran tersebut masih kurang jika letak SD berada di lingkungan yang kurang agamis seperti di lingkungan perkotaan.
Dalam rencana pembelajaran PAI, sejatinya dibutuhkan sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan membantu guru dalam memenuhi target penyelesaian materi dalam satu tahun. Penyusunan RPP mata pelajaran PAI di SDN Tegalsari dilakukan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI se-kecamatan Garung. Jadi RPP satu kecamatan semua sama di setiap kelas.
Dilihat dari letak geografis SDN Tegalsari yang berada di lingkungan pedesaan, metode terbarukan seperti metode diskusi yang ada pada kurikulum 2013 dinilai kurang tepat untuk digunakan. Tingkat keaktifan siswa di pedesaan relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan siswa di perkotaan. Untuk itu saat ini masih digunakan metode klasikal yaitu metode ceramah, dimana guru menerangkan, dan murid mendengarkan. Metode tersebut masih sangat efektif digunakan di sekolah ini. Walaupun ada kalanya diterapkan metode tematik di waktu-waktu tertentu.
Sementara sistem evaluasi di SDN Tegalsari hanya ada Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) atau Ujian  Kenaikan Kelas (UKK) dengan KKM 80.
Sementara untuk kegiatan tambahan seperti ekstrakirikuler dalam bidang PAI tidak di selenggarakan di SDN Tegalsari. Hal ini dikarenakan setiap selesai jam pelajaran sekolah, kebanyakan siswa harus langsung belajar di madrasah diniyah atau TPQ yang berada di lingkungan mereka. Hal ini tentu saja berbenturan dengan jam ekstrakurikuler yang biasanya dilaksanakan selepas jam pelajaran berlangsung.
Berikut ialah contoh materi PAI SDN Tegalsari kelas V semester I Tahun Ajaran 2015/2016
NO
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1
Mengartikan Al-Quran surat pendek pilihan
1.      Membaca QS Al-Lahab dan Al-Kafirun
2.      Mengartikan QS Al-Lahab dan Al-Kafirun
2
Mengenal kitab-kitab Allah SWT
1.      Menyabutkan nama-nama kitab Allah SWT
2.      Menyebutkan nama-nama Rasul yang menerima kitab-kitab
3.      Menjelaskan Al-Quran sebagai kitab suci terakhir
3
Menceritakan kisah Nabi
1.      Menceritakan kisah Nabi Ayyub AS
2.      Menceritakan kisah Nabi Musa AS
3.      Menceritakan kisah Nabi Isa AS
4
Membiasakan perilaku terpuji
1.      Meneladani perilaku Nabi Ayyub AS
2.      Meneladani perilaku Nabi Musa AS
3.      Meneladani perilaku Nabi Isa AS
5
Mengumandangkan Adzan dan Iqomah
1.      Melakukan adzan dan iqomah sebelum sholat

Sementara format kreterianya ialah sebagai berikut :
1.      Produk (Hasil Diskusi)
No
Aspek
Kreteria
Skor
1
Konsep
v  Semua benar
v  Sebagian besar benar
v  Sebagian kecil benar
v  Semua salah
4
3
2
1

2.      Performansi
No
Aspek
Kreteria
Skor
1
Kerjasaama
v  Bekerja sama
v  Kadang-kadang kerjasama
v  Tidak bekerja sama
4
2
1
2
Partisipasi
v  Aktif berpartisipasi
v  Kadang-kadang aktif
v  Tidak aktif
4
2
1

3.      Lembar Penilaian
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah Skor
Nilai
Kerjasama
Partisipasi
1






2






3






4






5








Melihat dari tabel diatas menunjukkan bahwa tidak hanya teori berupa tugas saja yang dinilai. Tapi juga meliputi kerjasama dan tingkat keaktifan siswa. Pemberian skor pada keaktifan siswa juga memicu siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga diharapkan kedepannya siswa mampu  menyesuaikan diri dengan kurikulum modern yang mungkin akan dipakai di masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar